STIE HIDAYATULLAH mengadakan kegiatan rutin tentunya untuk mahasiswa/i-nya. Kegitan ini disebut juga sebagai Kajian Kewirausahaan yang akan dilaksanakan rutin tiap hari rabu.
Kegiatan kajian kewirausahaan ini langsung dibuka oleh Waka III bidang kemahasiswaan dan alumni yaitu ustad Rasfiuddin Sabaruddin ,S.Sy.,M.IRK. Dan juga di hadiri langsung oleh Bapak Ketua STIE Hidayatullah yaitu Ustad Muhammad Saddam, M.Ak, untuk memberi dukungan kepada kegiatan ini agar bermanfaat dan juga terserap dengan baik oleh mahasiswa/i nantinya
Pada pekan pertama pelaksanaan ini Ustad Muhammad Faisal Thamrin, S.H, M.H,. sebagai ketua umum AHPIDA menjadi pemateri dalam pembukaan acara Transformasi Karakter Entrepreneur dengan tema “Bagaimana menjadi Entrepreneur” bertempat di Masjid Ummul Quraa PonPes Hidayatullah Depok. Rabu 30 DzulKaidah 1443H (29/06/2022).
Kegiatan ini merupakan kerjasama antara STIE Hidayatullah dan juga AHPIDA (Asosiasi Pengusaha Hidayatullah)
Mengapa kegiatan kewirausahaan? Karena di zaman sekarang ini kreativitas dalam berwirausaha sangat bisa diandalkan untuk bersaing di dunia usaha. Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum APHIDA, memperkenal kepada mahasiswa(i) yang hadir tentang APHIDA. Bahwa APHIDA adalah badan perkumpulan wirausaha yang bertujuan untuk mewadahi kreasi, akselerasi dan membangun banyak relasi bisnis.
“APHIDA merupakan Asosiasi Pengusaha Hidayatullah yang bertugas untuk mewadahi seluruh pengurus , kader, mahasiswa, simpatisan, jamaah hidayatullah untuk doing business together” jelasnya.
Tujuan diadakannya kerjasama STIE Hidayatullah Depok dengan APHIDA agar mahasiswa(i) mendapatkan bekal untuk menciptakan bisnisnya sendiri. Dengan mengikuti jejak Rasulullah SAW dengan berdagang diusia muda.
“Hidup dimulai diumur 40 tahun dan semestinya kita telah memiliki setel.
Rasulullah SAW diumur seperti antum/antunna sudah mulai berdagang. Berdagang diawal-awal menjual barang milik orang lain (salah satunya milik Khodijah). Ketika Rasulullah SAW telah menikah dengan Khodijah dan bisnisnya sudah mulai berkembang, serta memulai bisnis milik sendiri dan kemudian memasuki usia 40 tahun Rasulullah SAW menerima wahyu dan mulai banyak berdakwah hingga level Rasulullah SAW berbisnis menjadi seorang investor.” ungkapnya
Dalam kesempatan tersebut ustadz Faisal melontarkan pertanyaan dan meminta mahasiswa(i) menulis bisnis apa yang ingin dijalankan para mahasiswa(i) yang nantinya akan ditekuni dengan sungguh-sungguh.
“Sekarang saya mau tahu bisnis apa yang ingin dimiliki secara khusus dan fokus ke bidangnya beserta mereknya?” tanyanya.
Beberapa mahasiswa(i) menjawab mereka ada yang ingin mempunyai bisnis restoran yang menjual makanan khas Sulawesi Selatan, ada juga yang ingin memiliki bisnis Butik Muslimah, ada yang ingin memiliki bisnis Cafe, ada juga yang ingin memiliki Marketplace dan bisnis-bisnis yang lain.
“Pebisnis juga harus memiliki tagline yang membedakan bisnis kita dengan bisnis milik orang lain. ujarnya dalam sela-sela diskusi bersama mahasiswa(i).
“Semua yang ditulis sekarang dimasukkan kedalam impian. Ada salah dua buku yang saya jadikan loncatan dalam meraih impian yaitu The Secret dan versi islamnya buku berjudul Kuantum Islam. Kemudian saya hubungkan dua buku ini dengan penyampaian Ustadz Hasim kala itu di Masjid Gunung Tembak tentang hadits kursi, ;
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي
(Aku sesuai prasangka hamba-Ku)”ingatnya. Sekaligus mengakhir acara pekanan Transformasi Karakter Entrepreneur tersebut.
Tentunya dengan adanya kegiatan ini baik dari pihak STIE dan juga AHPIDA sangat mengharapkan mahasiswa/i yang mengikuti kegiatan ini dapat maksimal dan juga bersungguh sungguh agar apa yang telah menjadi tujuan acara ini diselenggarakan bisa tercapai nantinya. (29/06/2022)
Writed by Sahruni & Tesaa