Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Kota Depok, Jawa Barat, yang diamanahi umat menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter khas Islami, saat ini terus berkomitmen melakukan perbaikan dan revitalisasi konsep pedidikan yang integratif dengan tetap bersandar pada nilai-nilai luhur peradaban Islam.

Semangat kebaharuan dan progresifitas tersebut salah satunya ditandai dengan diutusnya salah satu pengurus harian Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Hidayatullah (STIEHID), Bapak Abdul Hadjib Chalik, SE, MM, untuk mengikuti helatan Google for Education Indonesia Summit 2014 yang diselenggarakan di Gedung Diknas, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (3/12/2014).
Dalam acara yang berlangsung intensif setengah sehari tersebut, dijelaskan tentang penting dan manfaat perguruan tinggi yang memanfaatkan teknologi internet yang diberikan oleh Google yaitu layanan Google Apps for Education (GAFE).
Google Apps for Education berisi lusinan fitur keamanan penting yang secara khusus dirancang agar data pengguna tetap aman, terlindung, dan berada dalam kontrol pengguna. Data pengguna adalah milik pengguna dan alat Apps memungkinkan penggunanya untuk mengontrolnya, termasuk kepada siapa dan bagaimana kita membagikannya.
Dalam fasilitas ini, Google mengklaim memiliki jaringan pusat data yang memberikan keamanan dan jaminan yang luar biasa.
Dengan Google Apps for Education, semuanya otomatis disimpan di gemawan – 100% diberdayakan oleh web. Ini berarti bahwa email, dokumen, kalender, dan situs dapat diakses – dan diedit – di hampir semua perangkat seluler atau tablet. Kapan saja, di mana saja.
GAFE akan menjadi fasilitas berguna untuk mengumpulkan pelajar, pendidik, dan tim bersama-sama. Cepat dan mudah berkolaborasi adalah yang membedakan Google Apps. Situs web dan alat pembuatan dokumen ini menawarkan pengeditan waktu nyata, kontrol berbagi yang canggih, dan kompatibilitas tanpa kendala – lingkungan yang ideal untuk belajar di abad ke-21.
Dipaparkan Google Apps for Education juga dapat membantu mengefisienkan tugas-tugas akademik seperti menulis esai dan penjadwalan kelas. Sekelompok mahasiswa dapat bekerja sama dalam sebuah tugas di Google Documents, melihat perubahan secara waktu-nyata daripada menunggu versi dikirim melalui email.
Mahasiswa dapat melihat persis kapan dosen mereka senggang dan sebaliknya dengan Google Kalender. Dengan menyingkirkan hal-hal yang menyia-nyiakan waktu, Apps meluangkan waktu pengguna untuk belajar dan mengajar.
Dengan Google Apps for Education juga diklaim lebih hemat waktu dalam mengelola infrastruktur TI yang ada. Pelajar, pendidik, dan administrator selalu memiliki akses ke perangkat lunak terbaru, termasuk fitur terbaru dan pembaruan keamanan. Anda tidak perlu membeli atau mengelola server dan segalanya dapat dikelola dari satu antarmuka.
Tidak itu saja, beralih ke Google Apps membantu mengurangi pengeluaran organisasi secara keseluruhan dan dampak perusahaan terhadap lingkungan. Apps diberdayakan oleh pusat data hemat energi milik Google, sehingga intensitas karbon dan energi yang digunakan lebih sedikit daripada server milik sendiri.
Sementara itu, pihak yayasan bersama dengan Departemen Pendidikan Pesantren Hidayatullah Depok (DP2HD) juga menggelar kegiatan yang berkaitan dengan teknologi internet yaitu sharing pemanfaatan media sosial (social media/ socmed) seperti web / blog. Workhshop ini menghadirkan Internet Technology Enthusiasts (ITE), Ainuddin Chalik, sebagai pembicara. Beliau didampingi tekhnisi komputer yang juga praktisi web, Hanifuddin, SE.
Sekretaris Yayasan Hidayatullah Depok, Ustadz Lalu Mabrul, yang menggagas acara ini, menyampaikan dalam sambutannya bahwa disadari bahwa pemanfaatan teknologi internet di lingkungan pesantren relatif masih belum maksimal.
Karenanya, dia menilai, Hidayatullah Depok yang telah memiliki laman di www.hidayatullahdepok.org harus dimanfaatkan semaksimal mungkin guna membangun pola kerja yang efektif dan efesien sehingga waktu yang ada benar-benar termanfaatkan secara berkualitas.
Beliau berharap, website yayasan ini kelak dapat menjadi media utama sebagai saluran informasi, komunikasi, dan media silaturrahim antar sesama. Para orangtua murid, juga dapat secara aktif menjadikan portal yayasan ini sebagai sumber informasi tentang kegiatan yayasan, sekolah, kepesantrenan, dan berbagai menu lainnya seperti kajian keislaman.
“Harapannya, dengan adanya portal ini akan semakin memudahkan kita dalam saling keterhubungan antara yayasan dengan masyarakat secara luas khususnya orangtua santri dan para pemerhati,” imbuhnya.
Ibu Amalia Husna Bahar, Ibu Reni Susilowati, dan Bapak Iwan Ruswanda dari tim DPD2HD, mendorong agar pengelolaan portal ini semakin baik pengelolaannya di masa mendatang.
Untuk itu, secara institusi, DP2HD akan mewajibkan semua tenaga ustadz dan guru di lingkungan yayasan untuk dapat berkontribusi dalam website tersebut. Seperti kewajiban menulis artikel dan lain-lain.
“Mari kita bersama-sama saling memacu dan menumbuhkan potensi diri melalui media yang sudah ada ini, Insya Allah,” pungkasnya. (ybh/hio)
1 thought on “Manfaatkan Internet: STIEHID Ikuti Google Summit, DP2HD Gelar Workshop Socmed”
thanks keren banget