Mahasiswa STIE Hidayatullah Gali Ilmu Produksi di Pabrik Yakult Cicurug

PULUHAN mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Hidayatullah Depok melaksanakan kunjungan industri ke pabrik PT Yakult Persada Indonesia yang berlokasi di Jalan Raya Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Senin (16/6/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari program Company Visit yang telah terintegrasi dalam kurikulum berbasis praktek di kampus tersebut.

Ketua STIE Hidayatullah, Muhamad Saddam, SE., M.Ak., menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan wujud nyata dari implementasi kurikulum terpadu yang menekankan pentingnya pemahaman langsung terhadap proses bisnis di lapangan.

“Outcome dari kegiatan ini adalah agar mahasiswa memahami best practice manajemen dan operasional industri secara nyata. Kami berterima kasih kepada pihak Yakult Persada Indonesia yang telah membuka akses pembelajaran ini,” jelas Saddam.

Lebih lanjut, kegiatan ini diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa tentang bagaimana teori manajemen yang mereka pelajari di bangku kuliah diterapkan dalam konteks dunia industri riil, khususnya pada sektor produksi minuman probiotik seperti Yakult.

Dosen STIE Hidayatullah, Desty Permasih, SE., MM., menambahkan bahwa antusiasme mahasiswa terhadap kegiatan ini sangat tinggi, terlihat dari partisipasi aktif mereka selama sesi observasi dan diskusi.

“Alhamdulillah kegiatan ini berjalan lancar. Mahasiswa terlihat antusias, aktif bertanya, dan benar-benar ingin memahami proses produksi secara mendalam. Harapannya, kunjungan semacam ini bisa menjadi agenda rutin kampus untuk menghubungkan dunia akademik dengan dunia industri,” ujar Desty.

Dari sisi mahasiswa, kunjungan ini memberi pengalaman langsung yang tak tergantikan. Salah satunya disampaikan oleh Teo Vani, mahasiswa peserta kunjungan.

“Kunjungan ini membuka wawasan saya tentang standar higienis di industri minuman. Saya baru tahu bahwa setiap tahap produksi Yakult, mulai dari fermentasi hingga pengemasan, sangat ketat menjaga kebersihan,” ungkapnya.

Senada dengan Teo Vani, Mochamad Nabil Hakim, peserta lainnya, menyatakan bahwa kunjungan tersebut mengajarkan pentingnya penanganan produk pasca produksi.

“Saya jadi paham kenapa Yakult harus disimpan di suhu tertentu dan tidak boleh terkena sinar matahari langsung. Semua itu demi menjaga kualitas produk,” tambahnya.

Dari pihak perusahaan, Humas PT Yakult Cicurug-Sukabumi, Arbi Mirdan, menyambut baik kegiatan ini sebagai bentuk sinergi dunia usaha dengan dunia pendidikan.

“Kami berterima kasih atas kunjungan STIE Hidayatullah. Semoga kegiatan ini menambah wawasan mahasiswa mengenai produksi minuman susu fermentasi, khususnya Yakult,” katanya.

Kegiatan seperti ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan dunia industri sebagai bagian dari penyiapan sumber daya manusia unggul yang siap terjun di dunia kerja.

Bagikan:

Related Post