Mahasiswa baru Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Hidayatullah (STIEHID) Depok tahun akademik 2017-2018 menjalani proses masa orientasi studi dan pendidikan (Ordik) selama 2 pekan. Selain kegiatan indoor, mahasiswa baru ini juga mengikui kegiatan ordik secara outdoor.
Kepala Bagian Kemahasiswan STIE Hidayatullah, Suheri Abdullah, MM, mengatakan orientasi studi dan pengenalan kampus ini merupakan kegiatan awal bagi setiap peserta didik yang menempuh jenjang perguruan tinggi STIE Hidayatullah.
Menurutnya, ospek dengan seluruh rangkaian acaranya merupakan pembentukan watak bagi seorang mahasiswa baru. Dengan kata lain bahwa baik tidaknya kepribadian mahasiswa di sebuah perguruan tinggi dapat terlihat oleh baik tidaknya pelaksanaan Ospek di perguruan tinggi tersebut.
Pada dasarnya, lanjut dia, Ospek merupakan pintu ilmu bagi mahasiswa-mahasiswi. Pintu itu, menurutnya, akan dibuka dan dicermati atau dipelajari secara saksama oleh mahasiswa-mahasiswi baru untuk memperdalam ilmunya.
Sebab itu, terang Suheri, bila dari pintunya saja sudah buruk, maka pola pikirnya bisa saja terus menduga bahwa di dalam pintu akan sama buruknya.
“Fisik dikuatkan, semangat dikobarkan, generasi masa depan disiapkan. Untuk membangun bangsa yang berkeadilan, Indonesia yang penuh persatuan,” kata Suheri.
Karenannya, sambung Suheri, Ospek merupakan kegiatan untuk memperkenalkan kampus kepada mahasiswa baru. Kegiatan ini merupakan kegiatan institusional yang menjadi tanggung jawab STIE Hidayatullah untuk mensosialisasikan kehidupan di Perguruan Tinggi dan proses pembelajaran yang pelaksanaannya melibatkan unsur pimpinan universitas, fakultas, mahasiswa dan unsur-unsur lainnya yang terkait.
Ospek juga merupakan sarana untuk mencari bakat-bakat dari para calon mahasiswa yang masih tersembunyi. Selain itu, ospek juga merupakan sarana untuk saling beradaptasi agar bisa mengatur hidup mereka sendiri.
Sebagaimana sebelum-sebelumnya, Ordik yang diselenggarakan STIE Hidayatullah ini menurut Suheri merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya dalam rangka mengantar para mahasiswa baru mengenal lingkungan kampus dan lebih jauh memahami kultur akademis yang berlangsung di dalamnya.
Suheri menyebutkan, dalam rangka memaksimalkan kegiatan Ordik ini dalam rangka melahirkan mahasiswa intelektual ideologis, STIE Hidayatullah berkomitmen menerapkan rangkaian prosesi pembinaan dan pengenalan ini dengan tradisi Asah, Asih, dan Asuh. Atau, disingkat 3A.
Asah, kata Suheri, adalah rangkaian Ordik yang selalu mengedepankan semangat menggugu. Dalam artian, menggugu demi menggali minat dan kompetensi mahasiswa agar mereka terus mengasah minatnya tersebut agar dapat bermanfaat luas bagi masyarakat.
Kemudian, Asih. Yakni aktualisasi Ordik yang merangkul penuh persaudaraan. Bukan memukul. Umumnya kampus menerapkan ospek yang terkadang berlebihan yang dapat saja merusak tatanan sosial yang ada. Hal itu tentu saja tidak tepat. (yb/hio)