Kegiatan bakti sosial bekam yang diselenggarakan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Hidayatullah bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menjadi bagian dari pengabdian sosial kampus kepada masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, pada 5–6 Desember 2025, bertempat di Masjid Ummul Quro Hidayatullah, Depok. Program tersebut dirancang sebagai layanan kesehatan alternatif yang terbuka bagi jamaah dan masyarakat sekitar.
Pelaksanaan bakti sosial ini menegaskan peran institusi pendidikan tinggi dalam mengintegrasikan aspek akademik, sosial, dan kemasyarakatan. STIE Hidayatullah bersama BEM memanfaatkan ruang masjid sebagai pusat aktivitas sosial, sekaligus memperkuat fungsi masjid sebagai tempat pelayanan umat. Bekam dipilih sebagai bentuk layanan kesehatan karena dikenal luas di tengah masyarakat dan relatif mudah diakses.
Panitia kegiatan Muhammad Kautsar menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen kampus dalam membangun kepedulian sosial mahasiswa. Keterlibatan Badan Eksekutif Mahasiswa dalam kegiatan ini menunjukkan fungsi organisasi kemahasiswaan sebagai penggerak kegiatan sosial. Mahasiswa tidak hanya berperan sebagai peserta akademik, tetapi juga sebagai aktor yang terlibat langsung dalam pelayanan masyarakat. Melalui bakti sosial ini, mahasiswa memperoleh ruang pembelajaran praktis mengenai kepedulian sosial dan tanggung jawab kemasyarakatan.
Masjid Ummul Quro Hidayatullah dipilih sebagai lokasi kegiatan karena posisinya yang strategis dan memiliki kedekatan dengan masyarakat sekitar. Pemanfaatan masjid sebagai pusat layanan sosial mencerminkan pendekatan yang menyatukan nilai keagamaan dan pelayanan kesehatan.
“Dengan demikian, kegiatan ini tidak berdiri sebagai aktivitas medis semata, tetapi juga bagian dari penguatan relasi sosial antara kampus dan lingkungan sekitar,” katanya.
Program bakti sosial bekam ini juga dinilai menjadi salah satu bentuk dakwah sosial yang dilakukan melalui tindakan nyata. Pendekatan tersebut memperlihatkan bahwa dakwah dapat hadir dalam bentuk pelayanan langsung yang menyentuh kebutuhan masyarakat. Pelaksanaan selama dua hari memungkinkan jangkauan penerima manfaat yang lebih luas.
Secara kelembagaan, keterlibatan STIE Hidayatullah menegaskan orientasi kampus yang tidak hanya fokus pada pengembangan ilmu ekonomi, tetapi juga pada pembentukan karakter sosial mahasiswa. Sinergi dengan BEM memperkuat dimensi partisipatif dalam pelaksanaan program. (nun/adm)






