Kegiatan Training Center 40 Hari Mahasiswa Kader Calon Dai dan Wisudawan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Hidayatullah Depok Angkatan Tahun 2025 resmi dimulai pada Selasa, 26 Agustus 2025.
Acara pembukaan berlangsung di Kampus STIE Hidayatullah Depok dengan rangkaian prosesi yang menandai komitmen perguruan tinggi dalam menyiapkan mahasiswa yang berintegritas, berwawasan keilmuan, serta siap berperan aktif dalam kehidupan masyarakat.
Kegiatan Training Center ini merupakan program tahunan yang dirancang untuk memberikan pembekalan intensif kepada mahasiswa kader calon dai sekaligus kepada para wisudawan.
Fokus utama kegiatan adalah memperkuat kapasitas akademik, spiritual, dan kepemimpinan mahasiswa. Selama 40 hari, peserta dari mahasiswa semester akhir ini akan mengikuti serangkaian materi pembelajaran, praktik skil, pelatihan manajemen diri, serta penguatan visi pengabdian.
Bersamaan dengan pembukaan Training Center, STIE Hidayatullah Depok juga meresmikan dimulainya Pendidikan dan Pelatihan Search and Rescue Unit (SRU) STIE Hidayatullah.
Program ini diikuti oleh mahasiswa baru dan akan diselenggarakan di kawasan Ciawi, Bogor. Diklat SRU bertujuan membentuk karakter disiplin, kepedulian sosial, serta kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat dan bencana.
Wakil Ketua IV STIE Hidayatullah Depok, Al Farobi Nurkarim Enda, S.Pd., M.Pd., dalam keterangannya menyampaikan bahwa kedua kegiatan tersebut dirancang sebagai instrumen pembentukan kualitas mahasiswa yang utuh, baik dalam aspek keilmuan maupun pengabdian.
Menurutnya, kampus memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya cakap secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan orientasi pengabdian.
“Melalui Training Center 40 Hari, para mahasiswa calon dai dan wisudawan dipersiapkan agar mampu membawa nilai-nilai dakwah sekaligus etos profesionalisme dalam dunia kerja. Mereka tidak hanya diarahkan untuk memasuki bursa kerja, tetapi juga dipersiapkan untuk berkhidmat bagi kemajuan umat, bangsa, dan negara,” ujar Al Farobi.
Ia menambahkan, penyelenggaraan Diklat Search and Rescue Unit (SRU) untuk mahasiswa baru memiliki peran penting dalam membangun kesadaran kolektif di kalangan generasi muda tentang pentingnya kesiapsiagaan dan pengabdian sosial.
“SRU bukan sekadar pelatihan teknis. Program ini menjadi wadah pembinaan karakter yang melatih kedisiplinan, kepedulian, dan ketangguhan mental mahasiswa. Dengan demikian, mahasiswa memiliki kesiapan menghadapi dinamika masyarakat yang semakin kompleks,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua I STIE Hidayatullah Ridwan Fahrozi, S.E., M.M., memaparkan bahwa kegiatan Training Center 40 Hari dan Diklat SRU mencerminkan upaya STIE Hidayatullah Depok untuk mengintegrasikan pendidikan formal dengan pendidikan karakter dan pengabdian.
Kombinasi ini, jelas Ridwan, diharapkan mampu melahirkan lulusan yang memiliki kompetensi akademik unggul, kesiapan menghadapi dunia kerja, serta komitmen untuk memberikan kontribusi nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan dimulainya dua kegiatan penting ini, STIE Hidayatullah Depok menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik, tetapi juga pada pembinaan mahasiswa sebagai kader pemimpin umat dan bangsa. Hal ini sejalan dengan visi perguruan tinggi dalam menguatkan sinergi antara ilmu pengetahuan, spiritualitas, dan pengabdian sosial.